Guiyang (ANTARA) – Pada suatu hari saat musim dingin, di pabrik perakitan milik Guizhou Changjiang Automobile Co., Ltd., terlihat truk-truk berat listrik murni yang berjejer rapi, dan para pekerja dengan teratur melakukan perakitan as roda depan, perakitan sasis, dan tugas-tugas lainnya.
“Jalur produksi ini dibangun pada Juni tahun ini, dan kami dapat memproduksi truk berat listrik murni yang cocok untuk daerah pegunungan. Saat ini, selain penjualan dalam negeri, kami juga melakukan persiapan untuk membuka saluran ekspor,” jelas Zhou Zhenyong, Wakil Direktur Pusat Produksi Guizhou Changjiang Automobile Co., Ltd.
Didirikan pada 2016, Guizhou Changjiang Automobile Co., Ltd. berlokasi di Kawasan Baru Gui’an, yang mencakup area seluas lebih dari 1.800 mu (setara 120 hektare), dengan total investasi 4 miliar yuan. Dulu, karena beberapa faktor seperti penurunan sektor industri, perusahaan itu mengalami kesulitan produksi dan operasional hingga nyaris bangkrut.
Namun demikian, dengan pesatnya perkembangan industri kendaraan energi baru, perusahaan itu aktif melakukan transformasi serta meningkatkan riset dan pengembangan. Berdasarkan penerapan di tambang batu bara di China barat daya dan beberapa skenario lainnya, perusahaan itu mengembangkan truk berat listrik murni dan mulai mengirimkannya satu per satu.
Menurut catatan pemesanan, dalam Konferensi Pencocokan Produksi dan Penjualan Truk Energi Baru Provinsi Guizhou yang digelar di pabrik tersebut pada Juni tahun ini, sembilan pelanggan memesan 500 truk berat listrik murni. Pada Oktober tahun ini, delapan perusahaan penambangan batu bara di Provinsi Guizhou kembali memesan 210 truk berat listrik murni.
Sebagai basis energi penting di China, Guizhou mempercepat pengembangan industri kendaraan energi baru dan giat mempromosikan pembangunan “Electric Guizhou”.
Pada konferensi pers terkait yang diadakan pada 6 Desember, Bao Wei, Direktur Divisi Industri Peralatan Departemen Perindustrian dan Teknologi Informasi Provinsi Guizhou, menyatakan bahwa dalam sepuluh bulan pertama tahun ini, provinsi tersebut menambahkan 617 truk berat energi baru yang baru terdaftar dan berlisensi, melampaui jumlah penambahan truk baru dalam tiga tahun terakhir.
Dia mengatakan bahwa Guizhou kaya akan sumber daya mineral, dengan cadangan batu bara, fosfor, aluminium, mangan, dan 49 jenis sumber daya mineral lainnya menempati peringkat 10 besar di China. Keunggulan sumber daya itu adalah jaminan untuk kapasitas transportasi.
Di saat yang sama, sumber daya pertambangan Guizhou sebagian besar terkonsentrasi di pegunungan, sehingga cocok untuk penggunaan fungsi downhill reverse charging pada truk berat energi baru. Hal ini tidak hanya mengurangi kekhawatiran bahwa baterai atau bahan bakar kendaraan tidak mencukupi untuk mencapai destinasi (mileage anxiety), tetapi juga memperhitungkan penghematan energi dan pengurangan emisi.
Produksi dan penjualan truk berat listrik murni yang berkembang di Guizhou juga merupakan mikrokosmos negara ini. Menurut Asosiasi Dealer Mobil China, berdasarkan data registrasi terminal, dari Januari hingga Oktober tahun ini, penjualan kumulatif truk berat energi baru di China mencapai 56.760 unit, melonjak 142,4 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Shenzhen Gaogong Industry Research and Consulting Co., Ltd. memperkirakan volume penjualan tahunan truk berat energi baru di China akan melebihi 70.000, dan tingkat penetrasi akan melampaui 8 persen.
“Pasar ini masih sangat besar dan memiliki potensi besar untuk pengembangan jangka panjang,” kata Zhou Zhenyong, wakil direktur Pusat Produksi Guizhou Changjiang Automobile Co., Ltd. Zhou percaya lonjakan penjualan truk berat listrik murni terutama disebabkan oleh penurunan harga baterai listrik dan insentif kebijakan seperti subsidi pembelian dan pengoperasian.
Patut dicatat bahwa truk berat listrik murni tidak hanya dicari di China, tetapi juga semakin banyak digunakan di luar negeri karena keunggulan ekonomi dan lingkungannya. Pada Agustus tahun ini, 48 truk berat listrik murni dikirim dari Bea Cukai Ningde, bagian dari Bea Cukai Fuzhou, ke Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya.
“Truk berat China sangat populer di pasar internasional, dan Indonesia adalah salah satu tujuan ekspor utama,” kata Zhou. Dia percaya bahwa dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan kemajuan proyek pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan di Indonesia, potensi pasar untuk truk berat listrik murni lokal secara bertahap akan terbuka.
Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024