Tips Buat Jemaah Haji Antisipasi Batuk dan Pilek Jelang Kepulangan



loading…

Tips Buat Jemaah Haji Antisipasi Batuk dan Pilek Jelang Kepulangan/Andryanto Wisnuwidodo/Sindonews

Pasca puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina banyak jemaah haji yang mengalami penurunan daya tahan tubuh, seperti gejala batuk pilek atau infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Ini diungkapkan oleh Tim Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Bandara Rendi Yoga Saputra, “Berdasarkan data Kesehatan Haji per tanggal 25 Juni 2024, pelayanan kesehatan kloter terbanyak adalah ISPA dengan angka 95.013 layanan sejak kedatangan jemaah,” ungkap Rendi kepada Tim Media Center Haji (MCH) pada Kamis (27/6/2024).

Rendi menyebut daya tahan tubuh menurun selepas puncak haji. Mengingat Armuzna memerlukan kekuatan fisik yang memadai. “Sehingga setelah kurang lebih 5 hari jemaah fokus pada Armuzna, maka daya tahan tubuh jamaah akan menurun, seiring dengan nutrisi dan vitamin yang kurang,” sambungnya.

Selain itu, Rendi mengungkapkan bahwa faktor cuaca yang panas dan kering serta berkumpulnya jemaah dari berbagai negara serta debu yang beterbangan menjadi pemicu batuk pilek bagi jemaah.

Meski begitu, Rendi mengimbau agar jemaah menyiapkan kondisi fisiknya jelang kepulangan ke tanah air. “Ada anggapan bahwa batuk pilek itu penyakit biasa, pulang dari tanah suci tidak batuk pilek itu hanya unta, hal ini perlu diwaspadai,” sambung Rendi.

Karenanya, agar proses kepulangan jemaah haji dapat berjalan dengan lancar tanpa gejala batuk pilek, ia mengimbau jemaah dapat melakukan beberapa tindakan pencegahan ISPA sebagai berikut:

1. Memakai masker saat ziarah dan keluar hotel

2. Minum air yang cukup, dianjurkan air hangat atau jemaah dapat memanfaatkan air zamzam yang tidak dingin (bertuliskan “Not Cold”)

3. Istirahat cukup menjelang kepulangan, kurangi berbelanja atau kegiatan yang dirasa tidak perlu

4. Makan yang cukup, dapat ditambah dengan makan buah, dan atau multivitamin

5. Bagi jemaah yang sudah merasakan gejala batuk pilek dan demam diharapkan segera berobat di klinik satelit atau menghubungi tenaga kesehatan haji kloter di maktab tempat tinggal jemaah.

(aww)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *