Dikutip dari Tech Crunch pada Minggu, media resmi China The Paper melaporkan bahwa pemerintah provinsi Jiangsu di bagian timur China telah memasukkan Tesla Model Y ke dalam daftar pengadaan kendaraan baru yang akan digunakan sebagai mobil dinas.
Dengan ini, maka Tesla menjadi satu-satunya produsen mobil listrik Amerika Serikat yang menerima pembelian resmi dari pemerintah China, sekaligus menandai keberhasilan upaya perusahaan otomotif itu untuk membangun kepercayaan negara tersebut.
Baca juga: Tesla Model Y jadi mobil terlaris di dunia sepanjang 2023
Diketahui, Tesla mengoperasikan sebuah Gigafactory di Shanghai dan data kemudi otomatis dari para pelanggannya sepenuhnya disimpan dan diproses di China.
Di tengah ketegangan China dan Amerika Serikat, CEO Tesla Elon Musk justru berupaya untuk memperkuat posisinya di pasar kendaraan listrik (EV) China yang merupakan EV terbesar di dunia.
Perusahaan tersebut pada awal tahun ini telah mencapai kesepakatan dengan pemerintah China untuk meluncurkan fitur kemudi otomatis di negara tersebut. Tesla juga membangun kemitraan dengan Baidu untuk mendapatkan akses terhadap data peta beresolusi tinggi milik perusahaan itu.
Baca juga: Tesla bermitra dengan unit pembuatan baterai BYD
Berita baik bagi Tesla ini datang di tengah persaingan ketat dengan produsen EV Tiongkok seperti BYD, terutama terkait kompetisi harga.
Asosiasi Mobil Penumpang China melaporkan bahwa pengiriman EV produksi Tesla dari pabriknya di Shanghai pada bulan Juni turun sebesar 24,2 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Baca juga: Survei IMD sebut Tesla jadi produsen mobil paling inovatif
Baca juga: Tesla segarkan Model Y dengan daya jelajah 320 mil
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024