loading…
Marc Marquez kala membela Gresini Ducati. (Foto: Reuters)
Sisi keuntungan tim mendapatkan Marc Marquez karena kemampuannya membalap. Kerugiannya karena harus kehilangan Jorge Martin dan Enea Bastianini serta terancam kehilangan Prima Pramac Racing.
Jorge Martin dan Marc Marquez sejak awal musim MotoGP 2024 terus menjadi perbincangan karena resmi membalap untuk Ducati Lenovo. Penyebabnya karena pabrikan asal Borgo Panigale, Italia itu tak puas dengan performa Enea Bastianini.
Namun, Jorge Martin secara mengejutkan memilih untuk bergabung dengan Aprilia Racing. Tak lama berselang, Ducati mengumumkan Marc Marquez sebagai rekan Francesco Bagnaia untuk MotoGP 2025 dan 2026.
Di sisi lain, Enea Bastianini mulai menunjukkan performa bagusnya dan memutuskan masa depannya. Pembalap asal Italia itu bergabung dengan tim satelit KTM, Red Bull GasGas Factory Racing Tech3 untuk menjadi rekan setim Maverick Vinales yang juga memilih hengkang dari Aprilia Racing.
Pengamat MotoGP Dennis Noyes menganggap keputusan Ducati merekrut Marc Marquez tepat. Ducati selama ini dikenal cakap dalam membentuk tim terkuat di sejarah MotoGP dengan dua pembalap yang sama-sama pernah menjadi juara dunia. Namun, Ducati membuat kesalahan karena melepas Jorge Martin dan Enea Bastianini yang dikenal sebagai dua pembalap muda berbakat.
“Ada yang percaya bahwa Ducati membuat pilihan yang tepat dalam membentuk salah satu tim terkuat dalam sejarah. Namun ada juga yang merasa itu adalah sebuah kesalahan, karena mereka kehilangan talenta muda yang menjanjikan,” kata Noyes dikutip dari Paddock GP, Sabtu (15/6/2024).
Prima Pramac Racing juga tengah dirumorkan tidak akan menjadi tim satelit Ducati. Sebab, Prima Pramac Racing dikabarkan tertarik untuk bergabung dengan Yamaha.
(msf)