GIIAS 2024 resmi berakhir pada 28 Juli lalu dengan mencatatkan hampir 500 ribu pengunjung. Sejumlah merek mobil dari berbagai negara turut berpartisipasi termasuk produsen otomotif asal China yang mendominasi pasar kendaraan listrik di dalam negeri.
Wuling mencatatkan total pemesanan sebanyak 2.301 unit dalam pameran tersebut, hampir 80 persen di antaranya untuk lini mobil listrik milik perusahaan tersebut yaitu AirEv, BinguoEV, dan CloudEV. Selain itu, sebanyak 1.390 pengunjung mengikuti tes berkendara (test drive) mobil listrik Wuling.
“Ini merupakan bukti nyata dari kepercayaan konsumen terhadap kualitas dan inovasi yang Wuling hadirkan hingga memasuki tahun ketujuh di Indonesia,” ujar Senior Manager Marketing Strategy Wuling Motors Ricky Christian dalam pernyataan resminya.
GAC Aion, produsen mobil listrik China lainnya, mencatatkan pemesanan sebanyak 1.118 unit meski baru kali pertama diperkenalkan ke Indonesia sekitar tiga bulan yang lalu. Hingga saat ini, perusahaan tersebut telah meluncurkan tiga model untuk pasar Indonesia.
Sementara itu, Neta membukukan peningkatan jumlah pemesanan lebih dari 100 persen dibandingkan GIIAS tahun lalu, dengan jumlah surat pemesanan yang diterima mencapai 327 unit untuk model Neta V-II dan prapemesanan model Neta X.
Merek lainnya, DFSK-Seres, mencatatkan total pemesanan sebanyak 546 unit dengan 90 persen di antaranya merupakan lini mobil listrik, baik lini kendaraan komersial yakni DFSK Gelora E maupun mobil perkotaan Seres E1.
Tidak hanya kendaraan listrik, merek mobil konvensional asal China juga cukup diminati. Salah satunya adalah BAIC, yang berhasil mencatatkan pemesanan sebanyak 136 unit kendati baru masuk ke Indonesia beberapa bulan yang lalu. Namun, jumlah itu tidak hanya menyangkut pembelian selama GIIAS, tetapi juga pemesanan melalui dealer dan transaksi business-to-business. Model kendaraan off-road premium BJ40 Plus menyumbang sekitar 80 persen dari total pemesanan tersebut.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024