Bitcoin (BTC) telah mencatat lonjakan harga baru-baru ini, yang membuat sang raja kripto naik 10% dalam sepekan terakhir. Ini sekaligus menempatkan 95% holder-nya dalam posisi profit. Momentum naik ini mencerminkan bahwa Bitcoin bisa jadi bakal mengukir rekor all-time high (ATH) baru dalam waktu dekat.
Saat ini, harga nyaris kembali menguji level US$70.000. Analisis on-chain ini menjabarkan bagaimana koin ini bisa menembus level tersebut dan apa arti reli ini bagi para investor.
Uptober Bitcoin Kembali Menguat
Pada awal Oktober, aksi harga Bitcoin sempat menimbulkan kekhawatiran lantaran ambruk dari US$63.000 ke bawah US$59.000. Hal ini kemudian memunculkan keraguan seputar potensi “Uptober” yang biasanya bullish. Beruntung, sejak pertengahan Oktober, Bitcoin bangkit kembali, dan momentum positif ini menunjukkan kemungkinan akhir bulan yang kuat.
Menurut data Global In/Out of Money (GIOM), BTC berada dalam posisi strategis untuk mencetak kenaikan lebih lanjut. GIOM mengidentifikasi harga rata-rata di mana koin dibeli dan membandingkannya dengan harga saat ini. Jika harga saat ini lebih tinggi dari harga beli, maka alamat-alamat tersebut berada di zona profit.
Sebaliknya, jika harga saat ini lebih tinggi dari harga beli, maka alamat tersebut untung. Dari perspektif harga, semakin tinggi kluster alamat atau volume, maka semakin kuat support atau resistance.
Saat ini, tercatat hanya 994.100 alamat (memegang sekitar 630.000 BTC) yang berada di zona rugi yang belum terealisasi. Dengan kata lain, jumlahnya jauh lebih sedikit dari jumlah alamat berada di zona profit.
Secara historis, ketika mayoritas holder berada dalam posisi untung, ini kerap berkorelasi dengan tren bullish. Oleh karenanya, sangat mungkin Bitcoin dapat melampaui harga beli rata-rata US$72.500, yang merupakan tembok pasokan yang lemah.
Di samping itu, data Market Value to Realized Value (MVRV) menunjukkan bahwa harga Bitcoin bisa mencetak US$78.143 lebih cepat dari perkiraan. Sebagai informasi, MVRV adalah metrik yang membantu mengestimasi level harga yang berpotensi dicapai oleh aset kripto
Prediksi Sebut Reli Harga BTC Akan Berlanjut
Bitcoin telah sukses breakout dari pola descending channel tempat ia diperdagangkan sejak Maret, menurut grafik harian.
Selanjutnya, indikator Awesome Oscillator (AO), yang berguna untuk mengonfirmasi tren dengan membandingkan aksi harga historis dan terbaru, menunjukkan lonjakan. Ketika nilai AO positif, ini artinya terjadi lonjakan momentum, sementara turunnya nilai menjadi isyarat adanya tren bearish.
Saat ini, AO yang meningkat menunjukkan bahwa momentum bullish Bitcoin tetap tangguh.
Jika momentum ini terus berlanjut, harga Bitcoin bisa melancarkan reli hingga 14,25%, dengan target potensial di angka US$78.000. Akan tetapi, jika tekanan jual justru mencuat dalam jangka pendek, nilai koin ini bisa kembali jeblok ke US$62.555.
Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi harga Bitcoin ke depannya mengacu analisis di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.