Kebocoran data Volkswagen sebabkan 800 ribu pemilik EV terekspos


Jakarta (ANTARA) – Kebocoran data besar yang dialami oleh anak perusahaan perangkat lunak Volkswagen yang bernama Cariad telah menyebabkan 800 ribu pemilik kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) terekspos menurut laporan publikasi Jerman, Spiegel Netzwelt.

Menurut laporan Spiegel Netzwelt yang dikutip oleh Engadget pada Selasa (31/12), kebocoran tersebut memungkinkan informasi pribadi terekspos secara online selama berbulan-bulan, termasuk data pergerakan dan informasi kontak.

Kebocoran data juga dilaporkan mencakup data lokasi tepat 460.000 kendaraan buatan VW, Seat, dan Audi.

Menurut laporan media Jerman, informasi tersebut dapat diakses melalui platform penyimpanan cloud Amazon.​​​​​​

Cariad menyatakan bahwa meskipun tersedia, tidak ada pelaku kejahatan yang mengakses data yang terekspos.

Baca juga: Volkswagen tinjau model penjualan kendaraan elektrik di pasar Eropa

 

Asosiasi peretasan yang beritikad baik Chaos Computer Club (CCC) menemukan kebocoran data tersebut pada 26 November dan melaporkannya ke perusahaan.

VW menyatakan dalam sebuah pernyataan yang ditinjau oleh kantor berita Jerman DPA bahwa kesalahan itu telah diperbaiki, sehingga informasi yang bocor tidak lagi dapat diakses.

Selain itu, perusahaan mencatat bahwa kebocoran data tersebut hanya berkaitan dengan lokasi dan info kontak, karena kata sandi dan data pembayaran tidak terpengaruh.

Perusahaan menyampaikan bahwa hanya beberapa kendaraan tertentu yang terdaftar untuk layanan daring yang awalnya berisiko.

Menurut perusahaan, “data tersebut diakses melalui proses yang sangat rumit dan bertahap.”

Baca juga: SAIC-VW bakal rilis tiga model baru untuk rebut kembali pasar China

Menurut Volkswagen, kelompok peretas CCC hanya dapat mengakses data kendaraan yang disamarkan sehingga tidak memungkinkan untuk memperoleh kesimpulan apapun mengenai pelanggan tertentu.

Data kendaraan yang bocor juga dapat diakses “hanya dengan melewati beberapa mekanisme keamanan yang memerlukan keahlian tingkat tinggi dan investasi waktu yang cukup besar.”

Dengan kata lain, pelanggan yang terdampak tidak perlu terlalu khawatir data lokasi mereka akan diambil oleh orang-orang jahat di web gelap.

Perusahaan telah mulai menyelidiki masalah yang terjadi dan akan membuat keputusan mengenai langkah selanjutnya setelah penyelidikan selesai.

Baca juga: Volkswagen sepakat hentikan 35 ribu pegawai mereka di Jerman

Baca juga: VW pangkas bonus manajer 10 persen selama dua tahun untuk penghematan

Pewarta:
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025



Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *