Laporan pendapatan kuartal ketiga Tesla mengonfirmasi bahwa kepemilikan Bitcoin perusahaan tetap tidak berubah sepanjang tahun ini. Hal itu sekaligus menyurutkan spekulasi terkait perpindahan aset digital perusahaan belum lama ini.
Perusahaan sampai saat ini masih menggenggam 11.509 BTC, yang saat ini bernilai sekitar US$765 juta. Kondisi itu menjadikan Tesla sebagai pemegang Bitcoin terbesar ke-4 di antara perusahaan publik di AS. Posisi Tesla hanya tertinggal dari MicroStrategy, Marathon Digital Holdings, dan Riot Platforms.
Rotasi Wallet Bitcoin Tesla Sempat Picu Kekhawatiran
Sebelumnya, wallet yang selama ini menyimpan Bitcoin Tesla mengalami pergerakan. Hal itu memicu tanya terkait niatan perusahaan untuk menjual atau memindahkan asetnya. Namun, laporan pada hari ini memastikan bahwa kekhawatiran tersebut tidak beralasan. Arkham Intelligence juga sudah mengonfirmasi bahwa aktivitas itu kemungkinan dilakukan untuk tujuan keamanan.
“Kami percaya bahwa gerakan wallet Tesla yang kami laporkan minggu lalu adalah rotasi wallet. Bitcoin telah dibagi antara 7 wallet yang memegang 1100 dan 2200 BTC,” tulis Arkham Intelligence melalui utas X (Twitter)
Di sisi lain, laporan pendapatan kuartal ketiga Tesla juga mengejutkan banyak analis, karena berhasil melewati ekspektasi di beberapa area. Perusahaan sukses mencatat margin kotor sebesar 19,8%, meningkat dari kuartal kedua yang sebesar 18,0%.
Meski demikian, pendapatan perusahaan sedikit lebih rendah dari yang diantisipasi, mencapai US$25,1 miliar, meleset dari proyeksi yang sebesar US$25,4 miliar. Tetapi, capaian tersebut masih memperlihatkan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 8%, yang merefleksikan kuatnya kenaikan penjualan global.
CEO Tesla Elon Musk mengatakan, penurunan yang terjadi hanyalah bersifat sementara. Menurutnya, perusahaan menghadapi tantangan seiring dengan ketatnya persaingan dari kendaraan listrik yang memiliki harga lebih murah.
Apa Artinya bagi Pasar Bitcoin?
Laporan pendapatan Tesla memberikan angin segar bagi komunitas Bitcoin. Fakta bahwa kepemilikan BTC perusahaan tetap tidak berubah sepanjang kuartal, menunjukkan bahwa Tesla kemungkinan optimistis terhadap pasar.
Entitas usaha Elon Musk lainnya, SpaceX, juga memiliki 8.285 Bitcoin yang senilai US$560 juta. Saat ini, SpaceX menjadi pemegang Bitcoin terbesar ke-7 di antara perusahaan swasta.
Sebagai catatan, hubungan antara Tesla dengan Bitcoin sudah dimulai sejak tahun 2021. Ketika itu, perusahaan menerima mata uang kripto untuk pembelian kendaraan.
Namun kebijakan tersebut tidak bertahan lama. Perusahaan akhirnya membatalkan langkahnya lantaran khawatir atas dampak lingkungan dari aktivitas Bitcoin mining. Meski begitu, Musk telah memberikan isyarat bahwa Tesla kemungkinan bakal mempertimbangkan kembali untuk menerima Bitcoin, jika praktik mining menjadi lebih berkelanjutan.
Merepons kabar tersebut, harga Bitcoin tetap stabil di kisaran US$66,500. Akan menarik untuk melihat apakah optimisme setelah laporan kuartalan perusahaan memiliki dampak signifikan pada pasar dalam beberapa hari mendatang.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.