Berbagai jenama otomotif ternama maupun yang baru terus berdatangan memperkenalkan unit-unit motor listrik terbarunya dengan berbagai fitus dan spesifikasi.
“Pengalaman dari Citayam ke Tanjung Priok cuma sekali ngisi doang, perjalanan empat jam sampai dikantor di isi, pulang isi lagi cuma lima ribu rupiah, kalau bensin 35 ribu rupiah,” kata Rafi.
Baca juga: Daftar pilihan motor listrik yang hadir di GIIAS 2024
Baca juga: Antusiasme pengunjung pada hari pertama penyelenggaraan GIIAS 2024
Selain untuk bekerja, ia pun juga mempertimbangkan membeli kotor listrik untuk sang istri yang memakai motor jarak dekat seperti ke pasar atau supermarket.
Rafi pun tidak mempermasalahkan model dan kecepatan, karena ia berpendapat dengan banyaknyah model motor listrik bisa menambah pilihan pembeli dan diharapkan bisa mengurangi dampak polusi di lingkungan.
Senada dengan Rafi, pengunjung lainnya, Diki juga merasa model motor listrik yang dipamerkan di GIIAS beragam dan bagus. Namun ia sendiri masih belum tertarik untuk memakai motor listrik karena jarak tempuh untuknya bekerja masih belum memungkinkan untuk memakai motor listrik.
“Saya kan kerja jauh, jadi belum butuh banget, cocoknya kalau masih sekitaran kota masih oke, kaalu keluar kota masih belum, ada beberapa merk masih 100 kilometer atau 83 kilometer,” katanya.
Namun Diki tidak memungkiri bahwa motor listrik lebih irit dari motor bensin biasa dan berharap pemerintah tetap memberlakukan subsidi motor listrik dengan harga yang murah agar masyarakat bisa mudah membeli motor listrik.
Baca juga: Yang perlu diperhatikan saat membeli motor listrik
Baca juga: MG luncurkan Cyberster elektrik seharga Rp1,6 miliar di GIIAS 2024
Baca juga: ALVA bakal meluncurkan model motor listrik baru di GIIAS 2024
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024