Indonesia Sabet Juara 5 Crypto Degen Dunia Versi CoinGecko


Laporan terbaru dari CoinGecko menyebut bahwa Indonesia termasuk dalam jajaran ‘crypto degen‘ — sebutan untuk trader kripto yang sering terlibat dalam perdagangan spekulatif dan berisiko. Menurut data yang tersaji, Indonesia berada di peringkat kelima, menyumbang 3,96% dari total transaksi spekulatif di industri kripto.

Posisi Indonesia berada di bawah Filipina dan Prancis, yang masing-masing menyumbang 5,07% dan 4,40% terhadap transaksi spekulatif yang tercatat secara on-chain.

“Negara yang paling banyak terlibat dalam aktivitas degen kripto adalah Amerika Serikat (AS). Sebanyak 16,8% dari transaksi spekulasi global berasal dari wilayah tersebut,” jelas laporan.

Jajaran negara dengan minat investasi spekulatif di industri kripto | Sumber: CoinGecko

Adapun investor lain yang memiliki minat terhadap apa yang kerap disebut sebagai “shitcoin” ataupun “meme coin” yakni Inggris, di mana 6,2% transaksi spekulatif bersumber dari wilayah tersebut.

Fakta ini memperlihatkan bahwa bahkan negara dengan rezim yang jelas sekalipun seperti Inggris dan Prancis masih menghadapi tantangan dalam menyediakan edukasi yang mumpuni terkait investasi aset digital.

Walaupun kegiatan semacam itu tidak dilarang, namun semakin tinggi persentase aktivitas crypto degen, akan semakin besar pula risiko kehilangan dana bagi para investor.

77,8% Transaksi Berisiko Datang dari 25 Negara Ini

Laporan anyar itu juga menyebutkan bahwa dari 25 negara, Indonesia, AS, Inggris, Prancis, Rusia, Polandia, India, Brasil, dan Uni Emirate Arab (UEA) berkontribusi sebanyak 77,8% dari total transaksi spekulasi berbasis kripto di dunia.

Adapun istilah “degen“ sendiri berasal dari kata “degenerate” yang menggambarkan trader yang tidak membuat keputusan investasi berdasarkan analisis fundamental maupun utilitas proyek. Mereka umumnya lebih menekankan pada kepercayaan mereka atas proyek itu sendiri ataupun hal-hal unik lainnya, seperti ketertarikan pada logo proyek yang lucu.

Di sisi lain, kehadiran token-token berisiko tersebut ternyata juga membawa berkah bagi kelangsungan proyek anyar di industri blockchain. Laporan Bloomberg menyebutkan, proyek layer-2 (L2) yang baru dibangun oleh Coinbase, Base, mengalami lonjakan popularitas meme coin.

Hal itu terjadi karena sebagian besar token meme dan degen tidak tersedia di platform Coinbase, yang membuat para penggemar degen beralih memburunya di Base.

“Di antara token yang paling banyak diperdagangkan di Base adalah ANIME dan DEGEN,’ demikian yang tertulis dalam laporan tersebut.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *