Jakarta (ANTARA) – BYD berhasil menjual 1.084 unit mobil di Jepang pada paruh pertama tahun ini, membuat perusahaan asal China tersebut sekarang memiliki 2,7 persen pangsa pasar mobil listrik (electric vehicle/EV) Jepang.
Laman Carnewschina, Senin (15/7), melansir data dari Asosiasi Importir Mobil Jepang (The Japan Automobile Importers Association/JAIA) yang menunjukkan bahwa impor mencapai 113.887 unit pada paruh pertama tahun 2024, turun tujuh persen dari tahun ke tahun.
Namun, penjualan mobil listrik sepenuhnya (BEV) meningkat dan sekarang mencapai hampir 9,5 persen dari total, naik dua poin persentase dari tahun lalu, dengan total 10.785 mobil. Ini berarti BYD memiliki 10 persen dari total jumlah mobil listrik yang diimpor.
Baca juga: PM Kamboja sambut baik rencana BYD buka pabrik perakitan di negaranya
Penjualan ini mungkin tidak terdengar banyak, tetapi perusahaan mobil domestik Jepang tidak kuat dengan penawaran mobil listrik mereka.
Penjualan mobil listrik domestik selama periode yang sama berjumlah 29.282, menurut data awal dari Asosiasi Diler Mobil, Asosiasi Kendaraan Bermotor Ringan dan Sepeda Motor Jepang, JAIA. Ini adalah penurunan 39 persen dari tahun ke tahun.
Penurunan tersebut sebagian besar disebabkan oleh penurunan penjualan Nissan Sakura sebesar 38 persen, sebuah mobil listrik mikro lima pintu yang mirip dengan Wuling Hongguang Mini EV.
Baca juga: BYD Seal 07 dengan e-platform 3.0 Evo siap meluncur awal Agustus 2024
Mobil listrik ringan seperti Sakura menyumbang 13.540 unit dari total penjualan, setara 90 persen dari penjualan mobil listrik penumpang ringan di Jepang.
Mobil listrik menyumbang 1,6 persen dari pasar mobil penumpang Jepang selama paruh pertama tahun 2024, turun 0,7 poin persentase dari tahun sebelumnya.
Meskipun impor umumnya menyumbang persentase yang sangat kecil dari pasar mobil Jepang, mereka menguasai hampir 27 persen pangsa pasar BEV.
Argus, sebuah lembaga intelijen pasar, mengklaim bahwa merek-merek asing mendominasi pasar mobil listrik di Jepang.
Baca juga: SUV elektrik BYD Atto 3 dapat pembaruan fitur dan desain
Mereka mengutip perwakilan dari JAIA yang mengatakan bahwa perusahaan asing menawarkan model yang lebih luas daripada produsen domestik.
BYD mulai menjual mobil listrik di Jepang pada 31 Januari 2023 dengan model SUV andalannya Atto 3. Sejak itu, BYD telah memperkenalkan hatchback Dolphin pada September tahun lalu dan sedan Seal pada Juni tahun ini.
Penjualan BYD di Jepang pada paruh pertama 2024 meningkat 88 persen dari tahun ke tahun. Peningkatan ini membantu BYD naik dari posisi kesembilan belas ke posisi keempat belas dalam peringkat penjualan importir ke Jepang.
Baca juga: BYD buka pabrik di Thailand
Penjualan pada bulan Juni mencapai 149 unit, meningkat 60 persen dari tahun ke tahun, menunjukkan bahwa momentum terus berlanjut.
BYD menargetkan untuk memiliki 90 outlet penjualan di Jepang pada akhir tahun ini, naik dari 55 outlet yang telah ada sebelumnya.
Selain itu, seperti yang telah kami laporkan sebelumnya, BYD menargetkan untuk menyerbu Jepang dengan penjualan 30.000 unit mobil pada tahun 2025.
Baca juga: BYD catat dua sejarah besar awal bulan ini
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024