Bitcoin (BTC) Berpotensi Bullish Akhir Bulan Mei 2024



Panji Yudha, financial expert dari salah satu crypto exchange Indonesia, Ajaib Kripto, memproyeksikan tren harga Bitcoin (BTC) bakal memasuki fase bullish di akhir Mei tahun ini. Pandangan itu disandarkan pada tingginya sentimen positif dari ranah global.

Melalui laporan Antara, Panji mengatakan bahwa saat ini harga Bitcoin kembali naik di atas level support US$69.000. Jika kondisi tersebut bisa dipertahankan, maka bukan tidak mungkin bagi jawara kripto itu untuk kembali menguji di level US$73.000.

Berdasarkan data CoinGecko, harga Bitcoin pada perdagangan hari ini (28/5) berada di level US$67.776. Posisi tersebut sudah memperlihatkan penurunan 1,1% selama 24 jam terakhir dan 4,7% dalam 7 hari terakhir.

Panji juga menjelaskan, investor saat ini tengah menunggu beberapa rilis data ekonomi Amerika Serikat. Ini termasuk data kepercayaan konsumen dan data pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) untuk kuartal I/2024.

“Selain itu, perhatian investor juga tengah tertuju pada rilis Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS yang bakal dipublikasikan pada 31 Mei. Ukuran inflasi utama ini akan memengaruhi kebijakan bank sentral yang berpotensi menyebabkan fluktuasi harga BTC,” jelas Panji.

Sebagai informasi, awal bulan ini ketika The Fed memutuskan untuk menjaga suku bunga acuannya saat ini dan memilih pendekatan wait and see, sejumlah aset kripto dilaporkan memantul. Catatan BeinCrypto mengungkap, mulai dari Bitcoin, Ethereum (ETH), hingga Solana (SOL) terpantau bergerak ke level yang positif saat pengumuman The Fed.

Selain Bitcoin, Harga ETH Berpotensi Tembus US$4.000

Sementara untuk token populer lainnya, Ethereum, Panji menyebut harga ETH akan mendapatkan dorongan positif dari langkah Komisi Sekuritas dan Berjangka Hong Kong (SFC) yang tengah menimbang menyertakan opsi staking ETH bagi penerbit ETF ETH spot di wilayahnya.

Hal itu berpotensi mendongrak harga ETH menembus level US$4.000 dalam waktu dekat. Sementara jika mengacu pada perdagangan hari ini, harga ETH masih bertahan di level US$3.850 yang memperlihatkan koreksi 1,6% dalam 24 jam terakhir.

Core developer Ethereum juga telah memberikan informasi terkait peluncuran upgrade ETH selanjutnya yang disebut Pectra dan ditargetkan bakal dirilis pada akhir kuartal pertama tahun depan,” tambah Panji.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) selaku otoritas moneter tanah air baru saja merampungkan Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode April dan memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 6,25%.

Memandang hal itu, Direktur Ekonomi Digital Celios, Nailul Huda, mengatakan kebijakan tersebut akan membuat pasar kripto dalam negeri loyo karena instrumen investasi yang diterbtkan oleh pemerintah seperti SBN akan mengalami peningkatan Imbal hasil.

Hal tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya switching, di mana investor lebih memilih instrumen investasi yang aman, dijamin, dan memberikan imbal hasil stabil ketimbang aset alternatif.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *