Produksi Bitcoin (BTC) TeraWulf Anjlok 44% di Mei 2024



Salah satu Bitcoin miner, TeraWulf, melaporkan kinerja operasinya pada periode Mei 2024. Nasib perusahaan tidak jauh berbeda dengan entitas miner lain yang mengalami perlambatan produksi pasca Bitcoin halving.

Tercatat hasil produksi Bitcoin TeraWulf pada bulan kelima tahun ini anjlok 44% menjadi 186 Bitcoin (BTC) dari bulan sebelumnya yang sebanyak 335 Bitcoin.

Laporan resmi perusahaan menyebutkan, jumlah produksi harian TeraWulf juga mengalami penurunan menjadi 6 BTC. Di sisi lain, harga Bitcoin secara rata-rata juga ikut landai, dari US$66.322 di April menjadi US$65.094 di Mei lalu.

Hal tersebut dipercaya bakal memengaruhi pendapatan perusahaan secara keseluruhan. Seiring dengan itu, biaya listrik yang harus dirogoh perusahaan juga mengalami pembengkakan.

Laporan memperlihatkan, untuk setiap BTC yang ditambang, TeraWulf harus menggelontorkan biaya sebesar US$31.239 di bulan Mei lalu, sementara di bulan April, biaya listrik yang dibebankan masih berada pada level US$16.659 per BTC.

“Hasil mining di Mei mencerminkan pengurangan hadiah blok selama sebulan penuh setelah halving di April lalu,” jelas TeraWulf.

Laju Hash Rate TeraWulf Turun

Faktor lain yang membuat produksi TeraWulf melorot adalah laju hash rate yang pada Mei hanya mencapai 7,6 EH/s, lebih rendah dari hash rate di April yang mencapai 7,8 EH/s.

Meski demikian, perusahaan akan mengerek kapasitas produksinya dalam beberapa bulan ke depan. SVP Operasi perusahaan, Sean Farrell, menjelaskan bahwa salah satu fasilitas mining perusahaan yang berada di Gedung 4 Lake Mariner itu ditargetkan rampung di Juni tahun ini dan siap menampung sekitar 10.000 rig.

Jika sudah beroperasi, total kapasitas operasi TeraWulf digadang bakal mencapai 10 EH/s. Selain itu, perusahaan juga telah menyelesaikan optimalisasi bangunan modular berkapasitas 50 MW yang ditargetkan untuk beroperasi pada kuartal pertama 2025 mendatang.

Bitcoin miner lainnya, Bitfarms, juga mengalami penurunan produksi Bitcoin di bulan Mei. BeInCrypto sebelumnya melaporkan, hasil produksi perusahaan pada periode tersebut menyusut 42% menjadi 156 BTC. Faktor halving dan juga pembatasan operasional di salah satu fasilitasnya dituding menjadi biang keladi lemahnya kinerja perusahaan.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *