Benarkah Minum Susu Bikin Asam Lambung Naik?



loading…

JAKARTA – Apakah ada hubungan antara susu dan penyakit asam lambung ? Meski beberapa orang merasa bebas dari rasa asam setelah minum susu dingin, ada pula yang mengalami masalah pencernaan.

Banyak yang percaya bahwa susu dapat meredakan gejala refluks asam atau mulas. Namun, hal ini mungkin bukan solusi permanen. Bahkan, dalam beberapa kasus, susu bisa memicu gejala naiknya asam lambung , terutama bagi mereka yang memiliki intoleransi laktosa.

Apa itu refluks asam?
Dikutip healths hots, Refluks asam atau keasaman terjadi ketika asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, sehingga menyebabkan sensasi terbakar di dada yang naik ke leher dan tenggorokan, yang disebut mulas.

Dalam beberapa kasus, refluks asam yang sering atau terus-menerus bahkan dapat menyebabkan penyakit refluks gastroesofageal (GERD), suatu bentuk kondisi yang lebih serius dan persisten. Pemicu umumnya termasuk makanan tertentu (seperti makanan berminyak atau gorengan, makanan tinggi lemak, keju, susu murni, mentega, dll), minuman (kafein), stres, dan berbaring setelah makan.

Refluks asam lambung atau acid reflux bisa disebabkan oleh berbagai hal, antara lain pola makan, gaya hidup, stres, dan kondisi medis tertentu. Meski ada beberapa pengobatan rumahan yang mungkin Anda temukan untuk meredakan keasaman, susu adalah salah satu pengobatan paling umum yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit asam lambung. Namun, sebagian orang mengeluh mengalami gejala asam lambung yang semakin parah akibat susu.

Menurut pedoman klinis American College of Gastroenterology, diagnosis dan penatalaksanaan penyakit gastroesophageal reflux (GRED) tidak mencantumkan produk susu sebagai penyebab keasaman dan mulas. Namun, produk susu tinggi lemak, seperti susu murni dan yoghurt, bisa menyebabkan mulas. Faktanya, studi pada 2022 yang diterbitkan oleh National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, menemukan bahwa mengonsumsi makanan tinggi lemak dapat memicu atau memperburuk refluks asam.

Alasan susu bisa menyebabkan keasaman terletak pada komposisinya. Lemak dalam susu memicu sfingter esofagus bagian bawah (LES) menjadi rileks sehingga memungkinkan asam lambung naik ke kerongkongan dan memperparah gejala refluks asam. Selain itu, protein susu dapat merangsang produksi gastrin, hormon yang meningkatkan sekresi asam lambung. Meskipun susu dapat meredakan nyeri secara langsung bagi sebagian orang, susu dapat menyebabkan peningkatan keasaman dan refluks pada orang lain, terutama bila dikonsumsi dalam jumlah banyak atau sebagai bagian dari diet tinggi lemak.

Refluks asam dan intoleransi laktosa
Selain susu tinggi lemak, laktosa (sejenis gula alami) dalam susu juga dapat menyebabkan masalah pencernaan bagi mereka yang tidak toleran laktosa, sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman dan refluks.

Refluks asam terjadi ketika jumlah asam lambung meningkat sehingga menyebabkan mulas dan sensasi terbakar. Sebaliknya, intoleransi laktosa adalah ketidakmampuan mencerna laktosa, gula yang ditemukan dalam susu dan produk susu, yang menyebabkan gejala seperti kembung, gas, dan diare.

Bagi mereka yang memiliki intoleransi laktosa, mengonsumsi produk susu dapat memperburuk gejala refluks asam dengan meningkatkan ketidaknyamanan lambung dan produksi asam, sehingga memicu atau memperburuk episode refluks.

Bagaimana cara mengatasi rasa asam akibat susu?
1. Beralih ke susu rendah lemak atau alternatif non-susu (berbasis tanaman) seperti almond dan kedelai.
2. Kurangi konsumsi produk susu secara keseluruhan untuk meminimalkan risiko produksi asam.
3. Minumlah susu dalam jumlah sedikit agar tidak membebani sistem pencernaan.
4. Hindari langsung berbaring setelah mengonsumsi susu untuk mencegah asam mengalir kembali ke kerongkongan.
5. Jika Anda intoleransi laktosa, gunakan susu bebas laktosa untuk mencegah ketidaknyamanan pencernaan yang dapat memperburuk refluks.

(tdy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *