Fakta Kemeja Hijau Elon Musk yang Dipakai saat Peresmian Starlink di Bali



loading…

Bos Starlink, Elon Musk, meresmikan layanan Starlink di Indonesia, tepatnya di Puskesmas Pembantu (Pustu) Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, pada Minggu (19/5/2024). Foto/Dok Kemenkes

BALI – Bos Starlink, Elon Musk, meresmikan layanan Starlink di Indonesia, tepatnya di Puskesmas Pembantu (Pustu) Sumerta Kelod, Denpasar, Bali, pada Minggu (19/5/2024).

Kehadiran Elon Musk di Indonesia tentu menjadi salah satu momen bersejarah, terlebih hadirnya Starlink ini diharapkan dapat mengubah peradaban Indonesia menjadi lebih baik. Kerja sama antara Kementerian Kesehatan RI dengan Starlink diharapkan dapat mendukung kemajuan layanan, khususnya puskesmas di wilayah terpencil yang belum terjangkau internet.

“Dari 10.000 puskesmas yang ada di Indonesia, sekitar 745 tidak memiliki akses internet sama sekali dan 1.475 memiliki akses internet yang terbatas. Semuanya tersebar di 7.000 pulau di Indonesia,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan resminya, Senin (20/5/2024).

“Diharapkan wilaya itu dapat akses internet yang layak, sehingga layanannya tidak akan berbeda dengan Puskesmas yang ada di daerah perkotaan,” sambungnya.

Elon Musk pun mengatakan bahwa keberadaan Starlink semoga dapat membantu banyak masyarakat Indonesia untuk mendapatkan akses internet yang memadai.

“Saya sangat bersemangat untuk membawa konektivitas internet ke tempat-tempat yang konektivitas internetnya rendah,” kata Elon Musk.

“Internet seperti penyelamatan hidup karena dengan internet kita bisa belajar banyak hal,” tambahnya.

Fakta Kemeja Hijau Elon Musk

Di sisi lain, Elon Musk hadir di Indonesia mengenakan kemeja hijau. Ternyata kemeja itu terbuat dari kain tradisional asal Sulawesi Tengah, tepatnya kain tenun Bomba.

“CEO Tesla Inc. ini hadir mengenakan produk kreatif tenun Bomba khas Sulawesi Tengah yang coraknya mengandung unsur flora,” ungkap Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam unggahan Instagram @kemenparekraf.ri.

Menariknya, kemeja yang sama dipakai Elon Musk pada 2022 tepatnya di acara KTT B20 yang ia hadiri secara virtual. Bukan hanya motifnya yang sama, tapi warnanya pun serupa.

Kain tenun Bomba khas Sulawesi Tengah sendiri mempunyai corak yang beragam dan sumbernya dari nilai budaya lokal dan khas, seperti sambulugana atau paket sesaji yang digunakan untuk keperluan ritual masyarakat Palu, Souraja atau rumah adat masyarakat Palu, hingga burung maleo. Coraknya juga bisa terinspirasi dari tanaman merambat, bunga, rumah adat Kaili, cengkeh, dan masih banyak lagi.

Selain corak yang beragam, tenun khas Sulawesi Tengah ini biasanya dibuat dalam berbagai warna, seperti hijau, kuning, merah, hingga oranye.

Bomba memiliki arti kebersamaan dan keterbukaan dalam bahasa Palu. Oleh karena itu, pola dari kain ini melambangkan keterbukaan masyarakat Palu terhadap siapa pun yang ingin berkunjung.

“Menurut warga sekitar, motif Bomba ini dibawa oleh Putri Manukaluli, salah seorang mantan pemimpin Palu dari Boya Peramba Tawaeli,” ungkap laporan Indonesia Travel.

(tsa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *