Sosok Hendrawan Ostevan: Mantan perwira TNI yang tewas di laut Marunda



Jakarta (ANTARA) – Sebuah kejadian mengejutkan terjadi di perairan Marunda, Jakarta Utara. Brigjen TNI (Purn) Hendrawan Ostevan, seorang pensiunan perwira tinggi dan mantan anggota Badan Intelijen Negara (BIN), ditemukan tak bernyawa mengambang di laut.

Penemuan jenazahnya pada Jumat (10/1) ini menimbulkan banyak pertanyaan tentang penyebab di balik insiden tersebut.

Jasad Hendrawan Ostevan ditemukan oleh seorang nelayan yang tengah melaut di perairan Marunda. Berdasarkan hasil identifikasi awal, petugas menemukan kartu tanda anggota BIN dan TNI pada tubuh korban, yang mengonfirmasi identitasnya.

“Ya, benar, ditemukan kartu anggota BIN dan kartu TNI,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, pada Selasa (14/1).

Penyelidikan masih berlangsung dengan fokus pada analisis rekaman CCTV dan temuan di TKP, untuk mengungkap fakta terkait kematian Hendrawan Ostevan. Keluarga dan kerabatnya pun menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai insiden ini.

Dalam prosesnya, pihak kepolisian bekerja sama dengan TNI dan BIN guna menguak misteri di balik peristiwa tragis tersebut. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi apakah kejadian ini disebabkan oleh kecelakaan, tindakan kriminal, atau ada motif lain yang lebih rumit.

Baca juga: TNI AL tegaskan prajurit pelaku pembunuhan di Sorong diproses hukum

Dugaan kronologi awal dari rekaman CCTV

Polisi melanjutkan penyelidikan dengan memeriksa rekaman CCTV di sekitar dermaga KCN Marunda. Dalam rekaman tersebut, terlihat mobil Toyota Vios yang diduga dikendarai oleh Hendrawan memasuki dermaga pada pukul 00.35 WIB. Mobil itu melaju hingga ujung dermaga Kade 07-08 sebelum akhirnya terjatuh ke laut.

Rekaman tersebut menjadi petunjuk awal bagi polisi untuk mengusut lebih lanjut kronologi kejadian yang berujung pada kematian tragis tersebut.

“Kami menemukan rekaman CCTV yang menunjukkan diduga korban mengendarai mobil Toyota Vios dan memasuki dermaga KCN Marunda pada pukul 00.35 WIB,” ujar Kombes Ade Ary Syam Indradi.

Hingga kini, mobil tersebut belum ditemukan, dan polisi masih terus melakukan pencarian di sekitar lokasi. Pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk mempercepat proses penyelidikan dan memastikan setiap kemungkinan yang ada dapat terungkap. Dalam waktu dekat, polisi berharap dapat mengumpulkan lebih banyak bukti yang akan mengarah pada penyebab pasti dari peristiwa tragis ini.

Lantas bagaimana sosok Hendrawan Ostevan yang teridentifikasi sebagai purnawirawan Brigjen TNI? Berikut profil singktanya, yang telah dilansir berbagai sumber.

Baca juga: Pangkoarmada III perintahkan Danpomal segera proses pelaku pembunuhan

Profil Hendrawan Ostevan

Hendrawan Ostevan adalah seorang purnawirawan Brigadir Jenderal TNI yang dilahirkan pada 24 Oktober 1949 dan memiliki istri bernama Linda Ratna Komalasari.

Dirinya memiliki karier yang gemilang di dunia militer dan intelijen. Setelah lulus dari Akademi Militer pada tahun 1972, ia memulai perjalanan kariernya sebagai Komandan Peleton Yonzipur 2/SG.

Salah satu momen penting dalam kariernya yaitu keterlibatannya dalam Operasi Seroja di Timor Timur, yang menjadi batu loncatan dalam tugas-tugas berikutnya. Hendrawan kemudian ditugaskan ke Badan Intelijen Negara (BIN), di mana ia dipercaya menduduki posisi sebagai Pembina Utama dan Tim Ahli Deputi hingga masa pensiunnya.

Baca juga: Tanggapi pembunuhan anak, KPAI: Faktor ekonomi sebabkan filisida

Pengalaman panjangnya di militer dan intelijen membuatnya memahami secara mendalam strategi dan kebijakan terkait keamanan nasional. Setelah pensiun, ia tetap berperan aktif dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan, serta berbagi wawasan dan pengalamannya kepada generasi muda.

Rekam jejaknya yang luar biasa menjadi bukti nyata kontribusinya bagi bangsa, meski akhir hidupnya berakhir tragis. Sebagai seorang yang dihormati, baik di kalangan mantan personel militer maupun komunitas intelijen, Hendrawan dikenal sebagai sosok inspiratif yang telah memberikan dedikasi penuh demi menjaga stabilitas dan kedaulatan negara.

Warisan yang ditinggalkan Hendrawan Ostevan tidak hanya berupa pencapaian dalam kariernya, tetapi juga nilai-nilai patriotisme dan pengabdian yang terus dikenang oleh mereka yang pernah bekerja bersamanya.

Sosoknya menjadi teladan bagi generasi penerus dalam memahami pentingnya tanggung jawab, loyalitas, dan pengabdian tanpa pamrih kepada negara.

Meskipun kepergiannya meninggalkan duka mendalam, nama dan jasanya akan terus hidup dalam ingatan banyak orang sebagai simbol dedikasi sejati seorang abdi negara.

Baca juga: Pembunuh Sandy Permana cukur rambut untuk hilangkan jejak

Baca juga: Pomal Sorong ungkap motif pembunuhan libatkan personel TNI AL

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *