Jakarta (ANTARA) – Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy mengatakan “merger” antara Honda dan Nissan merupakan langkah yang positif dalam mempercepat inovasi dan pengembangan untuk menghadapi tantangan di industri otomotif masa depan.
“Kolaborasi antara Honda dan Nissan merupakan langkah strategis untuk mempercepat inovasi dan pengembangan dalam menghadapi tantangan industri otomotif, khususnya di era elektrifikasi,” kata Yusak Billy kepada ANTARA, Jumat.
Ia melanjutkan bahwa kegiatan tersebut ini juga sejalan dengan visi dari global Honda dalam mencapai netralitas karbon dan juga untuk memasuki era elektrifikasi penuh di tahun 2040 mendatang.
Sehingga, dengan adanya dua nama besar dalam memasuki pasar kendaraan masa depan, Honda yakin dapat menghadirkan berbagai produk yang dapat memenuhi keinginan para konsumennya di manapun berada.
Baca juga: Honda: Merger Nissan bukan untuk menyelamatkannya dari kesulitan
“Dengan menggabungkan keahlian dan sumber daya kedua perusahaan, kami berharap dapat menghadirkan produk yang lebih inovatif, efisien, dan relevan dengan kebutuhan konsumen, sekaligus mendukung mobilitas yang lebih berkelanjutan di masa depan,” ujar dia.
“Saat ini pembicaraan dilakukan antara tiga pihak, termasuk Honda, Nissan dan Mitsubishi. Bentuk resmi kolaborasi akan diumumkan di tahun 2025 mendatang,” tambah dia.
Sebelumnya, Produsen mobil Jepang Honda Motor dan Nissan Motor pada Senin (23/12) mengumumkan telah sepakat untuk memulai pembicaraan tentang merger yang akan membentuk sebuah perusahaan induk baru pada sekitar Agustus 2026, seiring semakin ketatnya persaingan industri otomotif global di bidang elektrifikasi dan integrasi perangkat lunak.
Kedua perusahaan itu menandatangani sebuah nota kesepahaman untuk memulai diskusi mengenai integrasi bisnis di bawah perusahaan induk baru, menciptakan grup produsen mobil terbesar ketiga di dunia untuk bersaing dengan para kompetitornya dari AS dan China di pasar kendaraan listrik.
Honda dan Nissan, yang masing-masing merupakan produsen mobil terbesar kedua dan ketiga di Jepang berdasarkan volume, berniat untuk merampungkan negosiasi terkait ketentuan merger mereka per Juni 2025.
Sementara Mitsubishi Motors, mitra Nissan, akan memutuskan apakah pihaknya akan ikut bergabung dalam merger tersebut per akhir Januari 2025, ungkap produsen mobil itu.
Baca juga: Honda dan Nissan sepakat mulai pembicaraan merger pada 2026
Baca juga: Honda dan Nissan targetkan rampungkan pembicaraan merger Juni 2025
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024