Nio Firefly akan memasuki pasar Eropa pada paruh pertama tahun 2025


Jakarta (ANTARA) – Produsen otomotif Nio dikabarkan akan meluncurkan hatchback listrik Firefly di Eropa pada paruh pertama tahun depan.

Dilaporkan Carnewschina dari pernyataan CEO Nio William Li pada Minggu (22/12) waktu setempat, penjualan Firefly akan bergantung pada jaringan dealer pihak ketiga.

Diketahui, Firefly adalah nama merek dan nama model pertama. Mobil ini merupakan hatchback listrik kompak yang ditujukan untuk pembeli muda.

Firefly adalah mobil terkecil dan termurah dari Nio, yang memiliki beberapa tantangan di antaranya mobil ini tidak dapat menggunakan jaringan pertukaran baterai Nio yang terdiri atas 2.900 stasiun karena paket baterainya lebih kecil daripada Nio dan Onvo.

Baca juga: Onvo resmi luncurkan L60 varian elektrik pertamanya

Selain itu, Nio juga tidak membangun stasiun pertukaran untuk Firefly terlebih dahulu, di mana mereka akan memasangnya sesuai kebutuhan pengguna.

Menurut CEO Firefly Daniel Jin, stasiun pertukaran kontainer lebih kecil, lebih murah, dan lebih mudah dipasang.

Nio tidak banyak membagikan detail tentang hatchback Firefly selama konferensi peluncuran, yang sebagian besar difokuskan pada peluncuran Nio ET9.

Kapasitas baterai, dimensi mobil, powertrain, dan apakah itu RWD atau FWD juga tidak diungkapkan.

Baca juga: NIO luncurkan mobil listrik ke-500.000 dari lini produksinya

Mobil ini dikabarkan dirancang di Munich oleh tim Eropa yang dipimpin oleh mantan veteran BMW Kris Tomasson.

Dari gambar dan presentasinya, publik tahu mobil ini memiliki gagang pintu tersembunyi, sembilan kantung udara, bagasi belakang berkapasitas 92 liter, dan bagasi 1.250 liter dengan jok belakang terbuka.

Radius putarnya 4,7 meter, dan mobil ini akan dilengkapi dengan teknologi parkir otonom Nio yang didukung oleh chip pengemudian pintar dari Horizon Robotics.

Nio mengatakan Firefly adalah kendaraan listrik global yang juga akan diluncurkan di Amerika Latin, Asia Tenggara, dan pasar lainnya. Perusahaan ini menegaskan kembali tujuannya untuk memasuki 25 negara pada tahun 2025.

Baca juga: Mengintip pabrik mobil NIO di Hongaria

Lampu depan berbentuk tiga lingkaran di bagian depan dan belakang, yang disusun seperti kamera iPhone, memicu banyak diskusi di Tiongkok.

“Dalam hal orientasi desain, Anda harus mempertimbangkan preferensi pengguna global. Terkadang, satu pihak mungkin lebih menyukainya, dan pihak lain mungkin kurang menyukainya. Saya pikir ini sepenuhnya dapat dimengerti,” kata Li.

Merek Firefly diluncurkan pada tanggal 21 Desember. Model pertama akan diluncurkan di Tiongkok pada bulan April 2025, dan pengiriman akan segera dilakukan.

Harga pra-penjualan EV pertama Firefly adalah 148.800 yuan ($20.400) atau sekitar Rp329 juta.

Baca juga: Nio dan CATL jalin kerja sama ciptakan baterai EV yang tahan lama

Berdasarkan pengumuman Li, peluncuran di Eropa akan dilakukan pada bulan Mei atau Juni.

Mobil ini akan menyaingi BYD Dolphin, Zeekr X, dan Lynk & Co Z20 yang baru saja diluncurkan di Tiongkok.

Di Eropa, Firefly akan bersaing dengan Volkswagen ID.3, Mini BMW, dan Smart #1 dari perusahaan patungan Mercedes-Benz & Geely.

Firefly tidak mengumumkan nama diler atau negara tempat Firefly akan masuk pertama kali, tetapi William Li mengatakan bahwa mitra mereka harus siap.

Baca juga: Mengintip pabrik pintar NEV di Hefei, China timur

Pewarta:
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024



Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *