Ahli imbau publik jauhi mobil ugal ugalan terkait kecelakaan Cipondoh


Jakarta (ANTARA) – Instruktur Keselamatan Berkendara, Sony Harisno mengatakan kebiasaan warga kebanyakan mengejar pengemudi ugal-ugalan sering kali terlihat di jalanan di mana mereka merasa terpanggil untuk menghentikan tindakan berbahaya itu tetapi  justru bisa memperburuk situasi.

“Tindakan masyarakat yang mengejar mobil ugal-ugalan, justru membuat pengemudi panik dan meningkatkan risiko kecelakaan bagi pengendara lain. Ketika kita melihat ada kendaraan ugal-ugalan, harusnya kita menjauh, nah ini kan dikejar-kejar, seperti maling, diikuti saja tidak masalah, tapi dengan tenang, karena semakin dia dikejar massa akan semakin panik, dan membahayakan orang sekitar,” kata Sonny saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin terkait peristiwa kecelakaan di wilayah Cipondoh, Tangerang.

Ia mengimbau masyarakat untuk sebisa mungkin selalu menghindari kendaraan yang berjalan secara ugal-ugalan. Banyak yang tidak menyadari bahwa menjaga jarak aman adalah cara yang lebih efektif untuk menghindari bahaya.

Hal ini juga ia sampaikan menanggapi kasus kecelakaan yang belum lama terjadi akibat seorang sopir truk mengemudi secara ugal-ugalan di daerah Cipondoh, Tangerang, Banten, dan di bawah pengaruh obat-obatan terlarang.

Baca juga: Alasan keamanan roda baru harus dipasang di belakang

Baca juga: Tips berkendara dengan posisi duduk yang nyaman dan aman

“Untuk mendapatkan fokus berkendara, itu benar-benar harus dalam kondisi sadar, sehat, fit secara fisik maupun mental. Jangan sampai dalam pengaruh obat-obatan, minuman keras, narkoba, bahkan parasetamol sekalipun itu sebenarnya tidak boleh,” jelas Sony.

“Ketika sudah dibawa pengaruh obat, artinya kita dikemudikan olehnya, refleks, fokus, visibilitas akan melemah, bahkan otak bisa berhalusinasi,” tambahnya.

Sebelumnya, pada Kamis (31/10) lalu, sebuah truk yang dikendarai tersangka JFN datang dari arah Cikokol menuju Cipondoh menabrak bemper belakang mobil Ertiga yang sedang berhenti di lampu merah arah Kodim.

Lantaran sopir panik dan dalam pengaruh narkoba, tersangka melarikan diri ke arah Cipondoh dan dikejar sejumlah warga sampai ke jalan KH. Hasyim Ashari dan mobil truk ini kembali menabrak pengendara sepeda motor.

Lalu kabur ke arah Nerogtog, Graha Raya, Banjar Wijaya dan kembali ke Jalan KH Hasyim Ashari, terakhir dapat dihentikan di bundaran Tugu Adipura Jalan Veteran dan sopir JFN diamuk massa yang marah.

Sebanyak 10 mobil dan enam motor mengalami kerusakan akibat kecelakaan tersebut. Tidak ada laporan korban meninggal dunia, adapun korban luka sebanyak enam orang terdiri dari empat wanita dan dua laki-laki.

Baca juga: Kiat maksimalkan konsentrasi mengemudi ala Garda oto

Baca juga: 10 tips berkendara aman ala Ford

Pewarta:
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024



Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *