loading…
Aurora Park yang berlokasi di kawasan kreatif Nuanu, Kabupaten Tabanan, Bali, ini adalah hutan terbuka sepanjang sekitar 1 kilometer yang penuh permainan cahaya dan suara dengan teknologi multimedia interaktif berbasis AI. Foto/MPI/Armydian Kurniawan
Berkelana di belantara alam imersif seluas sekitar 5.000 meter persegi ini membuat pengunjung merasakan pengembaraan audiovisual penuh sensasi imajinasi sekaligus pengalaman spiritual secara bersamaan. Kita seolah tenggelam di dimensi lain!
Selama sekitar satu jam pada malam hari, pengunjung akan melintasi berbagai zona di sisi sungai dengan aneka instalasi seni karya seniman lokal dalam perjalanan di bentang alam penuh pencitraan cahaya yang memukau.
MPI/Armydian Kurniawan
Aurora Park segera dibuka untuk umum secara resmi pada Agustus 2024. Lanskap cahaya imersif ini sempat dibuka saat Suara Festival di pekan terakhir Juli lalu. Menurut pendiri Nuanu, Sergey Solonin, setiap orang yang berkunjung ke Aurora Park akan merasakan hubungan mendalam dengan seni, alam, dan teknologi.
”Keterlibatan mendalam dengan elemen-elemen di sini dapat memberi inspirasi dan rasa kagum yang akan terus dirasakan oleh pengunjung bahkan setelah lama pergi meninggalkan tempat ini,” katanya.
MPI/Armydian Kurniawan
Petualangan di Aurora Park dimulai dari titik ”Gate”. Pengunjung langsung merasakan interaksi digital begitu memasuki gerbang Aurora Park. Teknologi sensorik otomatis menembakkan sinar putih ke angkasa menembus langit malam setiap ada orang melintas seolah mengabarkan kedatangan mereka kepada semesta.
Beberapa wahana dan instalasi di Aurora Park dalam perjalanan selanjutnya antara lain sebagai berikut:
MPI/Armydian Kurniawan
Penjor
Rumpun bambu penuh tulisan kata dalam Bahasa Indonesia yang bermakna cahaya. Huruf dan iluminasinya berkilau dan selalu berubah warna.
Sundial
Instalasi cahaya berbentuk ”anyaman” spiral membentuk jam matahari yang secara artistik menunjukkan perjalanan waktu. Sinar laser dan LED menyoroti pergerakan waktu diiringi audio yang kontemplatif.
Bahasa Pillar
Tugu bertuliskan puisi berbahasa Indonesia dalam pancaran aksara Sansekerta yang menggambarkan perjalanan cahaya.
Cone
Instalasi berbentuk cermin oval di bagian dalam berbahan bahan baja tahan karat di tengah sungai. Proyeksi cahaya interaktif menghasilkan pendar yang dinamis ketika memantul di permukaan airenciptakan efek riak dinamis. Teknologi sensorik mengaktifkan wahana ini setiap ada pengunjung melangkah di jembatan di depannya.
Wishes Circle
Enam cermin interaktif dengan pendar cahaya di sekelilingnya menghadirkan refleksi diri pengunjung diiringi musik kontemplatif.
Helix Root
Instalasi anyaman rotan dengan sinar interaktif dari lampu spiral 3D menghubungkan jembatan dengan patung atraktif di tengah hutan.
Crystal Oasis
Instalasi ini menampilkan stalaktit dan kristal bercahaya, menyerupai telapak tangan Ibu Pertiwi. Saat kita berdiri di depannya, kristal dan area sekitarnya mulai bersinar warna-warni, menciptakan pengalaman interaktif yang magis.
(tsa)