6 mitos perawatan mobil yang masih sering diterapkan pemilik


Jakarta (ANTARA) – Pakar Otomotif dari Universitas Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu mengungkap sebanyak enam mitos seputar perawatan mobil yang masih sering dilakukan oleh beberapa pemilik mobil di Indonesia.

“Beberapa mitos seputar perawatan mobil masih banyak dipercayai dan dilakukan oleh pemilik mobil di Indonesia,” kata dia saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Sabtu.

Mitos pertama yang paling sering dilakukan kebanyakan orang, menurut Yannes, adalah anggapan bahwa memanaskan mesin mobil dalam waktu lama setiap pagi dapat memperpanjang usia mesin.

Padahal, teknologi mesin modern tidak memerlukan pemanasan yang lama. Faktanya, mobil modern hanya membutuhkan waktu pemanasan mobil yang optimal selama 30 detik hingga satu menit. Ini cukup untuk memastikan oli bersirkulasi ke seluruh bagian mesin.

Baca juga: Mengenal kelebihan transmisi manual dan automatic

Baca juga: Kenali fungsi dan manfaat kaca film sebelum membeli

Sementara untuk mobil dengan usia tua, sekitar pabrikan tahun 1990-an, perlu dipanaskan dengan waktu yang lebih lama, sekitar tiga hingga lima menit karena mesin yang belum seefisien mobil modern.

“Mitos lainnya adalah bahwa mengganti oli harus selalu dilakukan setiap 5.000 kilometer, sementara faktanya, beberapa jenis oli modern bisa bertahan lebih lama,” ujar Yannes.

Selain itu, Yannes mengungkap mitos soal pengisian udara ban mobil, atau biasa disebut “isi angin.”

Mitos tersebut mempercayai bahwa nitrogen secara signifikan lebih baik daripada pengisian udara biasa, meskipun faktanya, perbedaan yang dihasilkan tidak terlalu signifikan dalam penggunaan sehari-hari.

Lebih lanjut, ada pula mitos yang menyatakan bahwa semua produk purnajual atau aftermarket, seperti filter udara atau knalpot, selalu lebih murah untuk mutu yang setara dengan suku cadang asli juga perlu untuk ditinggalkan, kata Yannes.

Kenyataannya, kualitas produk purnajual sangat bervariasi, dan tidak semua produk memiliki standar yang sama dengan suku cadang asli dari pabrikan. Beberapa produk purnajual mungkin menawarkan harga yang lebih murah, tetapi sering kali mengorbankan kualitas, ketahanan, dan kinerja.

Suku cadang asli biasanya dirancang khusus untuk kendaraan tertentu dan telah melewati pengujian yang ketat untuk memastikan kompatibilitas dan keandalannya.

“Ada keyakinan bahwa menggunakan produk pembersih bahan bakar secara rutin akan selalu membersihkan mesin dan meningkatkan performa. Namun, penggunaan yang berlebihan bisa merusak komponen mesin. Sebaiknya ikuti rekomendasi pabrikan untuk pemeliharaan,” jelas Yannes.

Mitos terakhir, beberapa pemilik mobil percaya bahwa oli transmisi tidak perlu diganti. Padahal, Yannes mengungkap bahwa mengganti oli transmisi secara berkala sangat penting untuk menjaga kinerja dan umur panjang transmisi.

Baca juga: Tak perlu lama, panaskan mobil hanya butuh 30 detik hingga semenit

Baca juga: Delapan tips hemat BBM Mobil yang mudah untuk dicoba

Baca juga: Kiat merawat kendaraan bagi pemilik super sibuk

Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024



Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *