loading…
Sejumlah bangsawan kehilangan gelar kebangsawanan mereka karena cinta. Mereka rela melanggar aturan ketat dan tradisi serta meninggalkan kemewahan. Foto/CNN
Para bangsawan ini memilih cinta di atas segalanya, meski harus kehilangan gelar kebangsawanan mereka. Dari pangeran hingga putri, mereka menunjukkan bahwa cinta yang tulus lebih berharga daripada gelar dan kekayaan.
Berikut adalah 10 bangsawan kehilangan gelar kebangsawanan karena cinta dilansir dari Stars Insider, Jumat (2/8/2024).
10 Bangsawan yang Kehilangan Gelar Kebangsawanan karena Cinta
1. Putri Mako
Foto/Stars Insider
Pada bulan Mei 2017, pertunangan Putri Mako dari Jepang dengan Kei Komuro diumumkan ke publik. Ia bertemu Kei saat kuliah di Universitas Kristen Internasional di Tokyo. Pasangan ini kemudian menikah pada 26 Oktober 2021, setelah bertunangan selama beberapa tahun. Ia harus mempertimbangkan banyak hal, karena menikahinya berarti melepaskan status kerajaannya.
Berdasarkan hukum Jepang, anggota keluarga kekaisaran perempuan yang menikahi rakyat jelata harus kehilangan status mereka, meskipun hal yang sama tidak berlaku bagi anggota laki-laki. Putri Mako menggelar acara pernikahan sederhana. Ia juga menolak uang muka yang ditawarkan kepada anggota keluarga kerajaan perempuan saat mereka meninggalkan keluarga. Ini menjadikannya orang pertama dalam sejarah keluarga kerajaan yang menolak keduanya.
2. Putri Sayako
Foto/Stars Insider
Sayako Kuroda, sebelumnya dikenal sebagai Putri Nori, menikah dengan Yoshiki Kuroda pada 2005. Karena Kuroda adalah seorang warga sipil, Sayako harus melepaskan gelarnya sebagai putri dan secara resmi tidak lagi menjadi anggota Keluarga Kekaisaran Jepang. Ia adalah putri tunggal dari mantan Kaisar Akihito dan mantan Permaisuri Michiko.
3. Pangeran Friso
Foto/Stars Insider
Pangeran Friso menyerahkan haknya atas takhta Belanda demi cinta. Friso dan Mabel Wisse Smit bertemu di Brussels dan menikah pada 2004, meskipun Mabel berteman dengan gembong narkoba Belanda, Klaas Bruinsma. Karena mereka tidak meminta izin dari parlemen untuk menikah, Friso dan keturunannya dikeluarkan dari suksesi takhta, dan ia kehilangan keanggotaan di Istana Kerajaan serta gelarnya sebagai Pangeran Belanda.
Setelah melepaskan gelarnya, Friso pindah ke London dan mulai bekerja di sektor keuangan. Pada 2012, saat bermain ski di Austria, Friso terkubur dalam longsoran salju. Ia menghabiskan 18 bulan dalam keadaan koma, dan pada tanggal 12 Agustus 2013, ia meninggal karena komplikasi.
4. Pangeran Philip
Foto/Stars Insider
Ketika Pangeran Philip resmi menjadi warga negara Inggris pada tanggal 28 Februari 1947, mendiang Adipati Edinburgh itu kehilangan haknya bukan hanya atas satu, tetapi dua takhta. Philip lahir sebagai pangeran Yunani dan Denmark. Ia menghabiskan beberapa waktu di Skotlandia untuk belajar, dan menikah dengan menikah dengan mendiang Putri Elizabeth II yang membuatnya harus rela kehilangan dua takhta itu.